INGREDIENT #6: KEJU PARMESAN

KEJU PARMESAN 
Hasil gambar untuk KEJU PARMESAN

HISTORY
Sejarah keju ini berawal pada abad ke 13, di provinsi-provinsi di utara Italia, yaitu Parma, Reggio Emilia, Modena, dan Bologna. Di daerah-daerah tersebut, keju diproduksi di biara-biara. Biara-biara tersebut berada di tanah yang luas yang cocok untuk menggembalakan sapi. Para biarawan di sana senang menanam semanggi dan memberinya bagi sapi-sapi mereka. Susu yang dihasilkan dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsi oleh sapi-sapi dan dengan begitu semanggi memberikan rasa yang unik pada susu yang dihasilkan. Susu tersebut kemudian diproduksi menjadi keju Parmigiano Reggiano. Proses pembuatan keju ini tidak mengalami banyak perubahan sejak ditemukannya pada tahun 1200an.
Tulisan kuno pertama yang menyebutkan tentang keju Parmigiano Reggiano adalah tulisan dari Adamo Salimbene yaitu seorang biarawan yang tinggal di Parma sekitar tahun 1200 hingga 1300 M. Pada era Romawi, produksi dan kepopuleran keju dari Parma ini ditulis oleh Columella, Varrone dan Marziale. Tulisan lainnya berasal dari abad ke 16 oleh Apicius yang berjudul De Culinaria. Ia menyebutkan bahwa Parmigiano Reggiano atau Casues Parmensis merupakan yang terbaik di Italia dan hanya dapat ditandingi oleh keju Etruria yaitu Marceolinus atau Marzolino yang telah punah.
Pada tahun 1364, Giovanni Boccaccio menyebutkan tentang Parmigiano ketika menjelaskan tentang Paese di Bengodi atau tanah legenda yang kaya dalam karyanya Decameron. Ia menyarankan untuk mencampur keju tersebut dengan maccheroni dan ravioli. Tulisan Boccaccio membuktikan bahwa keju tersebut cukup terkenal di seluruh daerah utara Italia.
Pada tahun 1568, Bartolomeo Scappi, orang Dominika yang menjadi juru masak untuk Paus Pius V, menulis buku masakan yang menyatakan keju Parmigiano sebagai keju terbaik di dunia.

NUTRIENT CONTENT
Dalam 100 gram keju parmesan mengandung 431 kalori, 29 gram lemak total, 88 miligram kolesterol, 1529 miligram sodium, 125 miligram potasium, 4,1 gram karbohidrat total, 38 gram protein, 865 IU vitamin A, 1109 kalsium, 21 IU vitamin D, 2,8 mcgvitamin B12,0,9 miligram zat besi dan 38 miligram magnesium.
CHARACTERISTIC
Keju ini berbentuk bundar seperti drum dan memiliki kulit yang berwarna kuning alami. Diameternya berkisar antara 14-18 inci dan memiliki tinggi 7-9 inci. Beratnya paling tidak 24 kilogram. Di Italia, keju ini dijual dalam potongan yang besar dan kasar. Keju Parmigiano memiliki aroma yang manis dan terasa seperti buah-buahan. Rasa dari keju ini kuat tetapi tidak terlalu tajam, seperti nanas segar. source: https://id.wikipedia.org/wiki/Parmigiano-Reggiano#Bentuk_dan_tekstur
FUNCTION 
1. Memperkuat tulang dan gigi
Keju parmesan mengandung kalsium tinggi dengan 1.109 miligram dalam 100 gram, yang cukup untuk memperkuat tulang dan gigi.
Menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Clinical Cases in Mineral and Bone Metabolism, keju parmesan juga mengandung sejumlah kecil vitamin D yang bekerja bersama dengan kalsium untuk mencapai massa tulang puncak dan menjaga kesehatan tulang yang tepat.
2. Membantu dalam membangun otot
Keju parmesan memiliki jumlah protein yang bagus yang diperlukan untuk memperbaiki dan memelihara jaringan serta otot tubuh.
3. Tidur menjadi nyenyak
Sebuah penelitian menemukan, mengonsumsi keju parmesan akan meningkatkan kualitas tidur karena mengandung tryptophan yang digunakan tubuh untuk membantu membuat niasin, serotonin dan melatonin.
Serotonin diketahui memberikan tidur yang sehat dan melatonin bisa membuat suasana bahagia.
Ini dapat mengurangi tingkat stres dan membuat rileks sehingga tertidur lebih cepat.
4. Mempertajam penglihatan
Keju parmesan mengandung 865 IU vitamin A, di mana vitamin ini dikenal mendukung kesehatan mata.
Perlu diketahui, tubuh manusia membutuhkan vitamin A untuk kesehatan kulit dan rambut, sistem kekebalan yang kuat, pertumbuhan dan perkembangan yang sehat serta untuk menurunkan risiko kanker tertentu.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh National Eye Institute, mengonsumsi makanan yang tinggi vitamin A dan seng, dapat menurunkan risiko degenerasi makula.
5. Membantu fungsi sistem saraf
Manfaat lain dari keju parmesan membantu dalam berfungsinya sistem saraf.
Hal ini karena adanya vitamin B12, juga dikenal sebagai cobalamin, yang memainkan peran utama dalam produksi sel darah merah dan fungsi otak.
6. Menjaga kesehatan pencernaan
Keju parmesan dikemas dengan probiotik dan nutrisi yang dikaitkan dengan perkembangan bakteri usus yang sehat.
Usus yang sehat efektif melawan infeksi bakteri, memperbaiki pencernaan, dan melindungi dari berbagai kondisi kesehatan terkait pencernaan.
7. Mencegah kanker hati
Penelitian dari Texas A & M University mengungkapkan, keju parmesan merupakan keju yang mengandung senyawa yang disebut spermidine yang menghentikan sel-sel hati yang rusak untuk bereplikasi.
Ini membantu agar panjang umur dan mencegah kanker hati.
Meski keju parmesan mempunyai banyak manfaat untuk kesehatan, tapi yang perlu diperhatikan jangan mengonsumsinya secara berlebihan karena dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, osteoporosis, batu ginjal, stroke dan penyakit jantung.




Comments